Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terus melakukan penyempurnaan terhadap mobil Sapu Angin yang diciptakannya, sehingga semakin irit n bahan bakar.
Tiga mahasiswa angkatan tahun 2007 itu--Eko Hardianto, Buda Yulia Prasetya, dan Ahmad Nurdin Arpah--menciptakan 3 varian mobil Sapu Angin, yakni Sapu Angin 3, 4, dan Sapu Angin 5.
Eko yang merupakan manajer tim menjelaskan, Sapu Angin 3, 4, dan 5 merupakan penyempurnaan mobil Sapu Angin 2 yang tahun lalu berlaga dalam perlombaan mobil irit bahan bakar tingkat Asia di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Menurut Eko, Sapu Angin 3 mirip Sapu Angin 2. Namun, Eko dan kedua kawannya melakukan penyempurnaan, khususnya pada penataan desain dan perubahan pada mesin.
”Hasilnya, dengan satu liter bahan bakar premium Sapu Angin 3 bisa menempuh jarak 300 kilometer. Sedangkan Sapu Angin 2 hanya jarak 238 kilometer,” kata Eko kepada Tempo, Minggu, 3 Juli 2011.
Mobil Sapu Angin 4, kata Eko, mirip dengan Sapu Angin 3. Penggunaan bahan bakarnya juga 300 kilometer per liter. Namun, yang membedakannya dengan Sapu Angin 3, Sapu Angin 4 menggunakan mesin diesel.
Sapu Angin 3 dan 4, menurut Eko, adalah varian yang mengusung konsep urban content atau city car. Kedua varian tersebut juga merupakan cikal bakal untuk bisa diproduksi secara massal.
Perbedaan mesin antara Sapu Angin 2 dan 3 ada pada penggunaan mesin yang mereka namai Paijo Experiment (PEX). PEX yang dulunya hanya memakai satu busi kali ini dikembangkan menjadi 2 busi. "Kami juga gunakan sistem injeksi yang kami namai sistem iki uteke (bahasa jawa berarti ini otaknya)," ujar Eko.
Sistem ini secara harfiah dinamakan IQU-TECH. Namun, untuk mempermudah dan memberikan ciri kas Jawa Timuran, sistem tersebut dibaca dengan iki uteke.
Mobil Sapu Angin 5 bahkan jauh lebih irit. Dengan satu liter premium, mobil ini bisa menempuh jarak 1.500 kilometer. Varian ini masih merupakan prototipe dengan bentuk yang dan bobot yang lebih kecil dibandingkan Sapu Angin 3 dan 4.
Dengan kelebihan masing-masing, ketiga varian Sapu Angin itu akan diikutsertakan dalam ajang lomba mobil irit bahan bakar pada "Shell Eco Maraton Asia Tahun 2011" yang akan digelar di Malaysia, 10-14 Juli 2011 mendatang.
”Beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga ikut dalam lomba tersebut. Tapi, Sapu Angin 3 adalah satu-satunya mobil yang menggunakan mesin diesel dalam lomba nanti,” ujar Eko pula.
Tiga mahasiswa angkatan tahun 2007 itu--Eko Hardianto, Buda Yulia Prasetya, dan Ahmad Nurdin Arpah--menciptakan 3 varian mobil Sapu Angin, yakni Sapu Angin 3, 4, dan Sapu Angin 5.
Eko yang merupakan manajer tim menjelaskan, Sapu Angin 3, 4, dan 5 merupakan penyempurnaan mobil Sapu Angin 2 yang tahun lalu berlaga dalam perlombaan mobil irit bahan bakar tingkat Asia di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Menurut Eko, Sapu Angin 3 mirip Sapu Angin 2. Namun, Eko dan kedua kawannya melakukan penyempurnaan, khususnya pada penataan desain dan perubahan pada mesin.
”Hasilnya, dengan satu liter bahan bakar premium Sapu Angin 3 bisa menempuh jarak 300 kilometer. Sedangkan Sapu Angin 2 hanya jarak 238 kilometer,” kata Eko kepada Tempo, Minggu, 3 Juli 2011.
Mobil Sapu Angin 4, kata Eko, mirip dengan Sapu Angin 3. Penggunaan bahan bakarnya juga 300 kilometer per liter. Namun, yang membedakannya dengan Sapu Angin 3, Sapu Angin 4 menggunakan mesin diesel.
Sapu Angin 3 dan 4, menurut Eko, adalah varian yang mengusung konsep urban content atau city car. Kedua varian tersebut juga merupakan cikal bakal untuk bisa diproduksi secara massal.
Perbedaan mesin antara Sapu Angin 2 dan 3 ada pada penggunaan mesin yang mereka namai Paijo Experiment (PEX). PEX yang dulunya hanya memakai satu busi kali ini dikembangkan menjadi 2 busi. "Kami juga gunakan sistem injeksi yang kami namai sistem iki uteke (bahasa jawa berarti ini otaknya)," ujar Eko.
Sistem ini secara harfiah dinamakan IQU-TECH. Namun, untuk mempermudah dan memberikan ciri kas Jawa Timuran, sistem tersebut dibaca dengan iki uteke.
Mobil Sapu Angin 5 bahkan jauh lebih irit. Dengan satu liter premium, mobil ini bisa menempuh jarak 1.500 kilometer. Varian ini masih merupakan prototipe dengan bentuk yang dan bobot yang lebih kecil dibandingkan Sapu Angin 3 dan 4.
Dengan kelebihan masing-masing, ketiga varian Sapu Angin itu akan diikutsertakan dalam ajang lomba mobil irit bahan bakar pada "Shell Eco Maraton Asia Tahun 2011" yang akan digelar di Malaysia, 10-14 Juli 2011 mendatang.
”Beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga ikut dalam lomba tersebut. Tapi, Sapu Angin 3 adalah satu-satunya mobil yang menggunakan mesin diesel dalam lomba nanti,” ujar Eko pula.
Sumber: http://www.tempointeraktif.com