(Sumber Bacaan : Detik.com)
Bagi teman-teman yang belum tau, mobil GEA ini merupakan produksi kerjasama antara PT INKA yaitu perusahaan yang membuat kereta api dengan BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Dalam hal ini PT INKA bertanggung jawab pada pembuatan bodi dan interior sedangkan BPPT pada bagian performa mesin dan mekanik.
Tahun 2010 akan menjadi suatu babak baru bagi perkembangan performa mobil GEA ini. Dimana mesinnya akan mulai mengaplikasikan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection). "Di 2010 ini mesin GEA akan mengalami perubahan yakni akan menggunakan EFI," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Dr. Nyoman Jujur.
Menurutnya, teknologi itu adalah babak baru bagi GEA yang diprediksi bakal mengangkat image salah satu mobil nasional tersebut di mata masyarakat Indonesia. "Diharapkan antusiasiasme masyarakat tinggi," harapnya.
Teknologi EFI ini memang bukan merupakan teknologi yang baru dalam otomotif. Teknologi ini menggunakan berbagai sensor untuk mendeteksi kondisi mesin dan kondisi pengendaraan mobil. Selanjutnya ECU mesin akan mengkalkulasi volume penyemperotan bahan bakar optimal, yang kemudian memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bahan baker. Pengaplikasian teknologi EFI ini cukup mutakhir untuk kemajuan mobil nasional GEA untuk kedepannya.
Tidak hanya hal diatas, yaitu sistem injektornya saja yang berubah. kapasitas mesin GEA yang dikembangkan oleh RUSNAS engine BPPT tersebut juga akan mengalami peningkatan kapasitas mesin akibat bore up yang dilakukan BBPT terhadap mesin GEA.
"Perubahan kapasitas juga kita lakukan dengan tidak mengubah block dan head kita hanya nge-boring saja sehingga dari proses manufaktur mesin GEA tidak banyak berubah," ungkap Nyoman.
Rencananya pengaplikasian EFI hingga proses boring mesin GEA hingga tes performa mesin dan riset untuk menghilangkan getaran mesin GEA, Rusnas BBPT akan memakan waktu 6 - 8 bulan. "Hingga sampai bisa jalan akan memakan waktu 6 sampai 8 bulan kedepan," ucapnya.
Penggunaan EFI pada mesin biasanya akan membuat konsumsi bensin pada mobil lebih irit, karena pengaturan campuran bahan bakar lebih akurat dengan adanya sistem elektronik tadi.
Penggunaan EFI pada mesin biasanya akan membuat konsumsi bensin pada mobil lebih irit, karena pengaturan campuran bahan bakar lebih akurat dengan adanya sistem elektronik tadi.
Mobil nasional Gulirkan Energi Alternatif (GEA) terus dikembangkan untuk mencapai titik puncak di dunia otomotif dalam negeri. BPPT terus mencoba mengembangkan mesin GEA berkapasitas 600 cc. BPPT pun mencari industri piston dalam negeri untuk mewujudkan mesin GEA yang lebih besar.
"Kita terus kembangkan mesin GEA dengan EFI dan selanjutnya ngebore-up mesin GEA, dan untuk mencapai itu kita sedang mencari industri piston dalam negeri," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Nyoman Jujur ketika dikunjungi detikOto di BPPT, Senin (18/1/2010).
Jika hal itu memungkinkan kapasitas mesin mobil hasil kerjasama PT INKA dan BBPT ini nantinya akan menjadi lebih besar yakni 640cc dibandingkan sebelumnya yakni 600 cc. Sedangkan untuk bodinya BPPT menyerahkan pada pihak PT INKA. PT INKA yang bertanggng jawab atas pengembangan desain bodi GEA.
"Kita terus kembangkan mesin GEA dengan EFI dan selanjutnya ngebore-up mesin GEA, dan untuk mencapai itu kita sedang mencari industri piston dalam negeri," kata Koordinator RUSNAS Engine (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT Nyoman Jujur ketika dikunjungi detikOto di BPPT, Senin (18/1/2010).
Jika hal itu memungkinkan kapasitas mesin mobil hasil kerjasama PT INKA dan BBPT ini nantinya akan menjadi lebih besar yakni 640cc dibandingkan sebelumnya yakni 600 cc. Sedangkan untuk bodinya BPPT menyerahkan pada pihak PT INKA. PT INKA yang bertanggng jawab atas pengembangan desain bodi GEA.
GEA saat ini masih menggunakan mesin berkapasitas 600 cc yang mampu mengeluarkan torsi hingga 31 Nm pada 2.000 rpm dan 11.5 kw pada 3.800 rpm.
Mesin dari RUSNAS engine tersebut sudah diakui kehandalannya. Terbukti mesin tersebut sudah diuji di balai pengujian BPPT di Serpong.
Konsumsi BBM dari mobil ini yaitu dengan jarak 40 km digunakan 1 liter BBG, sama dengan konsumsi mesin sepeda motor 1 liter untuk jarak 40 km pada mesin 125 cc.
BPPT sendiri membutuhkan waktu hingga 6-8 bulan lamanya agar GEA bisa dikendarai. Namun, di 2010 new GEA dipastikan akan terwujud dan berbeda dari GEA sebelumnya terutama dari segi mesin.
"Tahun ini kita fokuskan untuk mengubah mesin GEA. Untuk mengejar itu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dari maping, assembling hingga tes ketahanan mesin. Semua membutuhkan trial sehingga menghasilkan kinerja yang baik," ungkap Nyoman.
Lebih dalam lagi, new GEA yang diklaim Nyoman getaran pada mesinnya akan lebih berkurang karena telah mengalami proses yang lebih dalam dan canggih untuk seukuran mesin berkapasitas kecil.
"Yang menarik dari mesin terbaru GEA adalah gejala getaran semakin kurang," jelas Nyoman.
1 komentar:
Apakah benar mesin tersebut buatan BPPT-Rusnas? karena ada berita yang silih berganti mengatakan mesin asli buatan BPPT dan kemudian ada berita mesin buatan China, mohon kejelasan dan idealismenya!
Posting Komentar