Baru saja Jepang dikejutkan oleh berita meninggalnya Yamaguchi Tsutomu (kalau ditulis di mass media luarnegeri, Tsutomu Yamaguchi). Saya yakin cukup banyak KoKiers yang pernah dengar nama Yamaguchi Tsutomu terutama di sejarah PD II. Kalau belum pernah dengar namanya anggap saja artikel ini sebagai informasi belaka.
Yamaguchi Tsutomu adalah seorang saksi hidup yang mengalami peristiwa bom atom di kedua kota Hiroshima dan Nagasaki. Yamaguchi-san bisa dikatakan mengalami keajaiban / mujizat atau katakanlah punya nyawa rangkap sehingga mampu selamat di kedua kota tersebut. Umur manusia memang di tangan Tuhan, tak seorangpun mampu meramalkan bukan?
Pada tanggal 4 Januari 2010 Yamaguchi meninggal dunia dengan tenang di usia 93 tahun, setelah menderita sakit kanker lambung. Kisah hidup Yamaguchi sungguh menarik (kalau bisa dikatakan sial sekaligus beruntung ), dialah salah satu saksi hidup yang secara resmi diakui pemerintah Jepang, orang yang selamat dari bom atom Hiroshima-Nagasaki.
Yamaguchi Tsutomu dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1916 di kota Nagasaki. Yamaguchi adalah seorang insinyur yang bekerja di perusahaan Mitsubishi. Pada tanggal 6 Agustus 1945, Yamaguchi mendapat tugas untuk keluar kota yaitu kota Hiroshima. KoKiers, pada tanggal 6 Agustus 1945 adalah hari dimana bom atom dijatuhkan ke kota Hiroshima yang menyebabkan sekitar 140.000 kehilangan nyawanya. Konon sebagian besar korban bom atom tewas seketika, tentu saja ada yang sakit berkepanjangan hingga akhirnya meninggal dunia pula.
Pada saat itu posisi Yamaguchi berada di pusat ledakan bom atom atau ground zero. Yamaguchi sedang turun dari trem/kereta api, saat itulah sekitar 2 mil dari posisinya meledaklah bom atom tersebut. Akibatnya tentu saja Yamaguchi mengalami luka bakar serius, gendang telinga pecah dan buta sementara.
Yamaguchi paham akan situasi perang karena itulah Yamaguchi segera memutuskan untuk kembali ke kota asalnya yaitu Nagasaki. Walaupun Yamaguchi dilanda kepanikan dan rasa sakit akan tetapi Yamaguchi beranggapan lebih baik segera kembali ke kota asal, Nagasaki daripada tinggal di kota Hiroshima yang dalam kondisi luluh lantak akibat bom atom.
Begitulah Yamaguchi memutuskan untuk menginap semalam saja di kota Hiroshima sembari mencari jalan untuk sesegera mungkin meninggalkan kota bencana “Hiroshima”. Pada tanggal 8 Agustus 1945 itulah Yamaguchi kembali ke kota asalnya, Nagasaki.
Tak disangka tak dinyana, di kota Nagasaki pun terkena bom atom yang diluncurkan dari pesawat B-29 milik USA. Pada saat itu Yamaguchi sedang berada di kantornya bersama supervisornya untuk membahas urusan pekerjaan dan pengalamannya saat berada di Hiroshima. Yamaguchi berbincang-bincang panjang lebar tentang pengalamannya yang luarbiasa saat di Hiroshima tiba-tiba terdengar suara ledakan bom. Sungguh keanehan yang luarbiasa, kali ini pun jarak kantor dan sumber ledakan bom atom pun 2 mil (sama dengan kejadian saat ledakan di Hiroshima).
Bom atom di Nagasaki pun menelan banyak korban jiwa, sekitar 70 .000 nyawa manusia. Jepang merupakan satu-satunya negara di dunia yang mendapatkan serangan dahsyat bom atom. Bagaimana dengan Yamaguchi? Tentu saja Yamaguchi sekali lagi mengalami luka-luka bakar, bahkan sempat mengalami demam tinggi selama 1 minggu. Akan tetapi beruntunglah sekali lagi nyawa Yamaguchi terselamatkan. Luarbiasa, 2 kali mengalami serangan bom atom yang paling dahsyat di dunia, 2 kali pula mengalami keberuntungan, Yamaguchi tetap mampu hidup bahkan berumur panjang.
Yamaguchi-lah satu-satunya orang yang diakui secara resmi oleh pemerintah Jepang sebagai saksi hidup untuk peristiwa di kedua kota yang terkena bom atom (walaupun tidak tertutup kemungkinan masih ada saksi hidup lainnya). Barulah pada tanggal 24 Maret 2009 pemerintah Jepang secara resmi menganugerahkan sertifikat “hibakusha” bagi Yamaguchi yang berhasil bertahan dari serangan radiasi bom atom di kota Nagasaki (kota asal Yamaguchi). Pemberian sertifikat hibakusha dilakukan oleh pejabat kota Nagasaki saat itu, Miyamoto Toshiro.
Dengan adanya sertifikat “hibakusha” itulah Yamaguchi mendapatkan fasilitas dari pemerintah Jepang berupa uang tunjangan setiap bulan , pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara gratis dan juga biaya pemakaman.
Keterlambatan pemberian sertifikat “hibakusha” banyak dipertanyakan rakyat Jepang, akan tetapi pemerintah Jepang berkelit. Alasannya tanpa sertifikat hibakusha pun status Yamaguchi sebagai saksi hidup yang mengalami 2 kali ledakan bom atom pun sudah diakui banyak orang bahkan nama Yamaguchi sudah dikenal di kalangan dunia .
Kegiatan Yamaguchi setelah mengalami ledakan bom atom, sungguh mengalami banyak hal yang drastis. Yamaguchi banyak diundang di berbagai negara di dunia untuk menjadi pembicara yaitu sebagai saksi hidup yang berhasil selamat mengalami 2 kali ledakan bom atom. Yamaguchi dalam setiap pembicaraan selalu menyerukan untuk menghentikan perang terutama mendukung sepenuhnya perlucutan senjata nuklir.
Berita meninggal dunianya Yamaguchi membuat banyak rakyat Jepang bersedih. Selain sedih kehilangan satu-satunya saksi hidup dalam PD II juga dikarenakan Yamaguchi-lah pembicara yang piawai dalam menyerukan anti perang terutama perlucutan senjata nuklir. Salah satu perkataan Yamaguchi yang terkenal dalam menyerukan perlucutan senjata nuklir adalah, “Alasan mengapa aku benci dengan bom atom karena tidak berguna bagi kemanusiaan”, maksudnya bom atom tidak ada manfaat/faedah atau kegunaan apapun bagi kehidupan manusia di dunia.
Warisan berharga Yamaguchi bagi dunia adalah sebuah buku. Di usianya yang senja, menjelang usia 80 tahun, Yamaguchi Tsutomu menulis sebuah buku mengenai pengalaman saat mengalami 2 kali ledakan bom atom, buah pikiran dan seruan tentang perlucutan senjata nuklir. Buku ini berjudul “Nijyuuhibaku” (artinya, 2 kali terkena bom atom ). Buku “Nijyuuhibaku” pun dijadikan sebagai salah satu buku simpanan yang berharga di PBB (United Nations).
“Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama” itulah Yamaguchi Tsutomu. Kisah hidupnya begitu beragam , tak seorang pun menyangka Yamaguchi akan mengalami 2 kali ledakan bom atom yang dahsyat di dunia ini bukan ? Yamaguchi tetap selamat bahkan berumur panjang, itulah misteri kehidupan.
Buku “Nijyuuhibaku” amat menarik untuk dibaca dan disimak. Saya teringat, tahun lalu barulah saya meminjam buku “Nijyuuhibaku” di perpustakaan kota. Setelah membaca di harian Surat kabar Jepang tentang Yamaguchi Tsutomu yang akhirnya memperoleh sertifikat hibakusha, barulah saya meminjam uku tersebut.
Itulah perkenalan saya dengan buku Nijyuuhibaku. Buku ini sarat dengan kisah hidup Yamaguchi, pesan buat umat manusia dan tentang bahaya senjata nuklir (bom atom). Itulah warisan Yamaguchi buat umat manusia bahwa perang selamanya hanya akan membawa sengsara bagi umat manusia, tidak ada manfaat sama sekali kecuali kematian dan kepedihan bagi umat manusia.
1 komentar:
Negara jepang sungguh maju dikarenakan mau menghargai dan mengenang jasa pahlawannya
Posting Komentar