Di masa depan, pesawat terbang akan berbentuk menyerupai burung. Rancang ulang ini dilakukan guna mengefisienkan bahan bakar pesawat.
Insinyur di University of Southern California Geoffrey Spedding, dan Joachim Huyssen di Northwest University Afrika Selatan membuat pesawat modular sederhana dalam tiga konfigurasi: sayap, sayap ditambah tubuh, dan sayap ditambah tubuh dan ekor.
Ternyata, rancang ulang mereka membentuk burung, tapi tanpa referensi khusus mirip burung apa. Mereka memulainya dengan konfigurasi di mana keseluruhan pesawat adalah satu sayap besar. Kemudian, badan ditambahkan guna meminimalisir tarikan, dan yang terpenting ekor kecil untuk membatalkan gangguan aerodinamis tubuh.
Spedding dan Huyssen menganalisa aliran udara, dan berbagai sudut relatif sayap, tubuh, dan ekor pesawat. Analisa itu dilakukan guna mencari cara mencapai daya angkat yang lebih besar (lebih baik dalam mengangkat kargo), dan tarikan yang lebih rendah (efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi).
Mereka membuat ketentuan pada tiap misi yang diberikan, pesawat terbaik adalah pesawat yang memiliki tarikan terendah. Spedding mengaku, untuk berkompromi dengan teknis, ekonomi, dan kendala psikologis, desain pesawat asli diperlukan. “Kita telah banyak membuang bahan bakar fosil saat terbang menggunakan desain pesawat dasar”.
”Setidaknya, rancangan alternatif ini unggul dalam aerodinamis. Orang akan berpendapat rancangan ini akan membuat perbedaan signifikan terhadap pola konsumsi energi global,” tambahnya. Desain ini akan dipresentasikan di pertemuan American Physical Society Division of Fluid Dynamics di Long Beach.
(funny-mytho)
0 komentar:
Posting Komentar