CARA KERJA
Aliran volume boleh dikatakan tidak tergantung dari tekanan yang dibangkitkan dalam pompa. Pada tekanan yang meningkat aliran volume memang sedikit berkurang, karena meningkatnya rugi bocor. Ukuran kejadian ini tergantung dari ruang main antara berbagai alat bagian dan viskositas zat cair.
Pompa roda gigi mempunyai dua buah roda gigi dengan pengigian luar (Gambar 2-2). Salah satu dari kedua paras yang dipasangi roda gigi digerakkan dan ia menggerakkan paras dengan roda gigi yang lainnya. Ketika roda gigi sedang berputar, pada zat cair yang masuk dapat mengalir antara gigi-gigi, oleh karena sebuah gigi dari roda yang satu selalu membebaskan rongga gigi dari roda yang lainnya. Zat cair tersebut dibawa dalam rongga gigi dan dikempakan terus ke luar.
Kebanyakan pompa roda gigi menurut prinsip ini mempunyai dua buah roda gigi. Kadang-kadang terlihat pula pompa itu dengan tiga buah roda gigi atau lebih, sedangkan paras dari roda yang ditengah-tengahlah yang digerakan.
Sebagai pengganti dua buah roda gigi dengan pengigian luar, kita melihat pula pompa dengan sebuah roda besar dengan pengigian dalam. Di dalam roda itu berputar sebuah roda yang lebih kecil dengan pengigian luar (Gambar 2-3). Roda yang besar atau gigi karang, yang digerakkan, dinamakan rotor, scdangkan roda kecil dinamakan roda pinion.
KEGUNAAN
Kebanyakan pompa bersifat mampu memancing sendiri (self-priming) dan akan, bila perlu, dapat memompakan gas atau air yang terjebak. Contoh penggunaan termasuk pemindahan, pengedaran, dan pegukuran cairan-cairan yang bermacam-macam kekenta1annya, proses kimia, makanan, pembongkaran muatan di bidang kelautan (marine), pengisian dan penge1uaran ke / dari tangki, pencegahan kebakaran, transmisi daya hidrolik, pe1umas paksa, penyemprotan cat, pendingin, mesin-mesin perkakas, keperluan pembakaran minyak (oil burner), pemompaan minyak gemuk, gas-gas dicairkan (propana, butana, amoniak, Freon, dan lain-lain), dan sejum1ah industri lainnya. Bi1a cairan yang temperaturnya di atas 180°F hendak dipompakan, penggunaannya juga harus memenuhi petunjuk yang ada.
Untuk mencegah arus atau kemacetan, zat cair tidak bo1eh mengandung bagian-bagian yang dapat mengauskan atau bagian yang padat. Pompa dengan pengigian luar banyak dipergunakan sebagai pompa minyak pelumas. Jika pompa ini harus memompa zat cair yang lain, maka zat cair itu setidak-tidaknya memiliki sifat seperti pelumas yang baik.
Pompa dengan rotor dan roda pinion digunakan untuk memindahkan zat cair yang lebih berat, seperti tetes, sirup dan bituma. Jumlah putarannya 1ebih rendah dari pada pompa roda gigi dengan pengigian luar dan harus disesuaikan dengan Sifat zat cair tersebut.
Bila kita bandingkan dengan pompa torak (diafragma) maupun dengan pompa sentrifuga1 maka pompa ini memi1iki batas tekanan buang yang menengah. Untuk mendapatkan batas tekanan buang yang tinggi kita dapat memakai jenis pompa torak (gambar 3) maupun jenis pompa sentrifuga1 (gambar 4).
Sumber : e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
0 komentar:
Posting Komentar