Kalangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan puncak aktivitas matahari diperkirakan akan terjadi 2014.
“ Puncak aktivitas matahari yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada 2012, kini diprediksi akan terjadi pada Juni 2014. Hal ini didasarkan observasi Agustus 2008 dengan menggunakan data pengamatan matahari dari Stasiun Pengamat Dirgantara Lapan di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur,” papar Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Drs. Bachtiar Anwar, M. Si, seperti dikutip dalam siaran pers.
Bachtiar mengatakan kendati saat ini terjadi peningkatan aktivitas matahari, namun tidak terlalu signifikan karena sunspot yang muncul, menghilang dalam beberapa hari. ”Fase minimun yang relatif lebih panjang dari siklus-siklus sebelumnya memberikan indikasi bahwa siklus matahari memasuki suatu anomali,” kata Bachtiar.
Meningkatnya aktivitas matahari ditandai dengan banyaknya sunspot (bintik hitam). Aktivitas matahari tersebut, biasanya berlangsung dalam siklus sebelas tahunan.
Bachtiar menjelaskan bahwa puncak aktivitas matahari, yang ditandai dengan jumlah sunspot maksimum, tidak berarti gangguan matahari yang ahsyat juga terjadi saat itu. “Energi yang dilepaskan dalam bentuk badai matahari tidak akan terlalu dahsyat. Berdasarkan pada hasil observasi ini, maka badai matahari dahsyat pada siklus ke-24 diperkirakan akan terjadi setelah puncak aktivitas atau ketika fase turun yaitu pada 2015 – 2016,” ujarnya.
Kalangan LAPAN, kini tengah meneliti dampak badai matahari bagi lingkungan antariksa di sekitar Bumi. “Bumi ternyata memiliki medan magnet yang dapat berperilaku sebagai perisai ketika badai matahari menerpa bumi,” ujarnya.
Sumber : http://www.technologyindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar